

Makassar | GeberNews.com – Dukungan GPI ke Yayasan Budi Luhur disorot, aktivis sosial Makassar menilai langkah tersebut sarat kepentingan dan jauh dari ketulusan. Tumming, salah satu tokoh yang vokal terhadap isu sosial, menegaskan bahwa setiap gerakan sosial semestinya lahir dari hati nurani, bukan ditunggangi kepentingan terselubung.
“Sejatinya kita harus mendukung aksi sosial, meski berbeda agama. Tapi garis tegasnya, dukungan itu jangan sampai dimanfaatkan sebagai alat pencitraan atau kepentingan lain. Kalau hanya solidaritas kemanusiaan, tentu patut diapresiasi. Namun jika ada agenda lain, itu justru merusak nilai toleransi,” kata Tumming, Sabtu (13/9/2025).
Ia mengingatkan masyarakat agar kritis terhadap setiap bentuk dukungan organisasi keagamaan maupun yayasan sosial. Menurutnya, toleransi sejati hanya lahir dari ketulusan, bukan sekadar jargon. “Jangan sampai solidaritas dijadikan tameng. Gerakan sosial memang baik, tapi jangan jadikan nama toleransi sebagai alat kepentingan lain,” tegasnya.
Isu ini semakin mengemuka lantaran Yayasan Budi Luhur sendiri tengah menjadi sorotan publik terkait dugaan masalah izin mendirikan bangunan (IMB) dan sistem pengelolaan limbah. Dugaan dukungan tak murni dari GPI kian mempertebal persepsi publik bahwa ada kepentingan tersembunyi di balik klaim toleransi.
🟥 Dodi Rikardo | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta