

Medan | GeberNews.com — Indonesia lahir dari semangat perbedaan yang disatukan melalui ikrar suci Sumpah Pemuda yang diwariskan hingga kini. Karena itu, perbedaan tidak seharusnya menjadi penghalang, tetapi justru sumber kekuatan bagi bangsa.

“Perbedaan adalah kekuatan. Perbedaan yang kita miliki mari kita satukan dengan mengamalkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” ujar Koordinator Forum Pemuda Mahasiswa Nasional Indonesia, Ambrin BW Simbolon, dalam diskusi bertema “Menyatukan Perbedaan, Menguatkan Persatuan dengan Mengamalkan Pancasila sebagai Dasar Negara”, yang digelar Sabtu (18/10) di Medan.

Ambrin menegaskan, generasi muda saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan besar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia mempertanyakan, apakah momentum tersebut akan menjadi peluang emas atau justru ancaman bagi kaum muda yang belum siap menghadapi perubahan.
Dalam negara demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah. Begitu juga dalam penyampaian aspirasi, semuanya dijamin oleh Undang-Undang, asalkan dilakukan dengan cara yang santun, beretika, dan tidak merugikan kepentingan umum.
“Kita berharap forum diskusi ini tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak pemuda yang harus kita sentuh untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, Rivaldo Nababan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) Medan, menambahkan bahwa di tahun 2045 kelak, kaum muda saat inilah yang akan menjadi pengisi dan penentu arah Indonesia Emas. Oleh karena itu, sejak sekarang para pemuda harus saling mendukung dan memperkuat solidaritas untuk menghadapi masa depan bangsa.
“Tugas kita adalah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar semangat persatuan semakin kokoh. Untuk menyatukan perbedaan, mari kita mulai dari diri sendiri — menjadikan perbedaan sebagai kekuatan,” pungkasnya.
🟥 Tim | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta








