Ketua PW Parmusi Sumut Minta Presiden Prabowo Waspadai Upaya Penghancuran Karakter Generasi Muda Indonesia

0
50

Medan | GeberNews.com – Ketua Pengurus Wilayah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PW Parmusi) Provinsi Sumatera Utara, Dr. Ali Amran Tanjung, S.H., M.Hum., meminta Presiden Prabowo Subianto mewaspadai adanya upaya sistematis yang dapat menghancurkan karakter generasi muda Indonesia, salah satunya melalui strategi diskriminasi terhadap profesi guru.

Menurutnya, guru memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter bangsa. “Profesi guru adalah faktor penting dan ujung tombak dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Karena itu, segala bentuk upaya yang mendiskriminasi guru harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujar Ali Amran Tanjung kepada wartawan di Medan, Selasa (21/10/2025).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini menilai bahwa berbagai peristiwa yang terjadi belakangan menunjukkan adanya gejala pelemahan terhadap semangat dan peran para pendidik. Ia mengingatkan bahwa tindakan diskriminatif terhadap guru dapat menghancurkan moral serta motivasi mereka dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik.

“Apa yang terjadi belakangan ini dapat menghancurkan semangat dan kemampuan para pendidik dalam merawat serta membentuk karakter generasi muda kita. Karena itu, Presiden Prabowo harus waspada terhadap upaya sistematis yang berpotensi menghancurkan karakter generasi muda Indonesia melalui diskriminasi terhadap guru,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ali Amran Tanjung menilai bahwa pemerintah perlu meningkatkan perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi guru. Ia mencontohkan, diskriminasi terhadap guru bisa berupa pengurangan gaji, kurangnya dukungan moral dan fasilitas, serta perlakuan tidak adil akibat tindakan disiplin yang dilakukan terhadap siswa.

“Para guru di Indonesia sudah berjuang keras mencerdaskan generasi muda, namun sering kali tidak mendapatkan penghargaan yang layak. Mereka kerap diperlakukan tidak adil, baik dalam promosi jabatan, pengembangan karier, maupun saat menjalankan tugas kedisiplinan. Kondisi ini jelas memukul semangat mereka,” ujarnya.

Sebagai seorang advokat senior, Ali Amran Tanjung menilai diskriminasi terhadap guru bukan hanya masalah keadilan sosial, tetapi juga bagian dari strategi halus yang berpotensi merusak sistem pendidikan nasional dan karakter generasi penerus bangsa. Karena itu, ia mendesak Presiden Prabowo untuk segera mengambil langkah konkret dan strategis dalam menghentikan praktik tersebut.

“Presiden Prabowo harus segera mengambil langkah tegas dan menyeluruh untuk menghentikan diskriminasi terhadap guru. Pemerintah juga harus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan nasional agar generasi muda kita memiliki karakter kuat, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya.

Ali Amran Tanjung, yang juga Anggota Majelis Pakar PP Parmusi, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, parlemen, dan masyarakat dalam memperjuangkan nasib para guru. Ia berharap agar wakil rakyat di DPR benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk kebutuhan dan kesejahteraan tenaga pendidik.

“Pemerintah dan DPR harus membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, khususnya guru. Hanya dengan begitu, kita bisa memastikan generasi muda Indonesia tumbuh menjadi insan yang berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi,” tutur Ali Amran.

Menutup keterangannya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu mendukung perjuangan para guru di Indonesia. “Generasi muda yang berkarakter adalah aset berharga bangsa yang harus dijaga dan dilindungi. Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk karakter generasi muda Indonesia yang kuat serta berakhlak mulia,” pungkasnya.

Dodi Rikardo Sembiring

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini