Koran Karo-Karo, Politisi Pejuang dan Penjaga Republik

0
23

Medan | GeberNews.com — Koran Karo-Karo, politisi pejuang dan penjaga Republik, tercatat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sosoknya bukan hanya dikenal sebagai pejuang gerilya yang berhadapan langsung dengan penjajah, tetapi juga sebagai politisi tangguh yang konsisten membela kepentingan rakyat serta menjaga tegaknya Republik Indonesia.

Dalam wawancara bersama GeberNews.com pada Minggu (5/10/2025) di Medan, Cipta Sembiring, SE — cucu Almarhum Koran Karo-Karo sekaligus anak dari Dra. Indah Sari, putri Almarhum — mengungkapkan kebanggaannya terhadap sosok sang kakek yang dianggap sebagai teladan dalam hidupnya.
“Bagi kami, keluarga, Almarhum adalah figur yang luar biasa. Ia mengajarkan arti keberanian, kejujuran, dan pengabdian tanpa pamrih kepada bangsa. Semangat juangnya masih menjadi pegangan kami hingga kini,” ujar Cipta Sembiring dengan nada haru.

Dalam catatan sejarah, Koran Karo-Karo turut berperan dalam barisan gerilya di Tanah Karo dan Sumatera Utara, melawan agresi militer Belanda yang berusaha kembali menguasai nusantara. Keberaniannya di medan tempur menjadikannya figur disegani, terutama karena semangat juangnya yang tak pernah padam dan keyakinannya terhadap cita-cita kemerdekaan.

Seusai perjuangan fisik, Koran Karo-Karo tidak berhenti mengabdi. Ia kemudian menempuh jalur politik untuk memperjuangkan aspirasi rakyat secara konstitusional. Sebagai politisi pejuang, ia dikenal teguh memegang prinsip, vokal menyuarakan kepentingan bangsa, dan menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah.

Lebih jauh, kiprahnya juga tercatat dalam gagasan besar mengenai kemandirian energi nasional. Sejak dini, Koran Karo-Karo menyadari bahwa ketahanan energi adalah kunci bagi Indonesia yang berdaulat. Pemikiran visionernya itulah yang menjadikannya layak disebut sebagai penjaga Republik — bukan hanya dalam arti mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga menjaga keberlangsungan pembangunan bangsa.

Merujuk catatan Mayor Jenderal TNI H.R. Sjahnan, ketika Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta berkunjung ke Berastagi bersama rombongan, situasi kota kala itu sangat mencekam. Bupati Karo Rakoetta Sembiring turut hadir menyambut kedatangan Bung Hatta. Namun belum lama setelah pembicaraan penting mengenai situasi nasional berlangsung, Belanda melancarkan serangan mendadak untuk merebut Berastagi dan Kabanjahe.

Menyadari ancaman tersebut, rombongan Bung Hatta segera dievakuasi. Resimen Napindo Halilintar bersama barisan Harimau Liar dari Resimen Koran Karo-Karo bergerak cepat menyiapkan pengamanan dan mengawal perjalanan Wakil Presiden keluar dari Berastagi menuju Bukittinggi melalui jalur Pematangsiantar.

“Situasi saat itu sangat genting. Belanda berusaha menutup jalur, tetapi Resimen Koran Karo-Karo segera bergerak cepat untuk memastikan rombongan Wakil Presiden selamat,” ujar Cipta Sembiring, sebagaimana disampaikan berdasarkan bacaan dalam buku karya H.R. Sjahnan.

Dalam agresi militernya, Belanda menempatkan Kabanjahe dan Berastagi sebagai sasaran utama. Kedua kota ini dianggap strategis karena merupakan pusat pemerintahan, jalur perdagangan, sekaligus pintu penghubung dari Tanah Karo menuju Medan dan Pematangsiantar.

Serangan dilakukan secara tiba-tiba dengan taktik pengepungan dari berbagai arah. Pasukan Belanda memanfaatkan persenjataan modern, mulai dari artileri hingga kendaraan lapis baja, untuk memukul mundur pejuang republik yang bertahan di sekitar kota.

Pertempuran berlangsung sengit. Pejuang dari Resimen Koran Karo-Karo memanfaatkan kondisi geografis Tanah Karo yang berbukit dan berhutan untuk menerapkan taktik gerilya. Meski kalah dalam hal persenjataan, mereka mampu menimbulkan kerugian besar bagi Belanda melalui serangan kilat dan sabotase jalur logistik musuh.

Salah satu momen paling krusial terjadi ketika Belanda mencoba menutup akses jalan dari Berastagi menuju Pematangsiantar. Jika jalur itu dikuasai, perjalanan Bung Hatta dan rombongan bisa berakhir tragis. Namun berkat keberanian dan kecepatan pasukan Resimen Koran Karo-Karo, jalur tersebut berhasil diamankan, meskipun dengan pengorbanan jiwa para pejuang di medan tempur.

Resimen Koran Karo-Karo menjadi tulang punggung perjuangan gerilya di Tanah Karo. Resimen ini merupakan kekuatan inti pada masa revolusi fisik, terdiri atas beberapa batalyon yang sebagian besar direkrut dari putra-putra daerah. Mereka mengenal medan perbukitan, hutan, dan lembah Karo dengan sangat baik, sehingga mampu bergerak cepat dan efektif dalam melawan agresi Belanda.

Kolaborasi antara pasukan resmi dan laskar rakyat menjadikan Resimen Koran Karo-Karo sebagai benteng pertahanan yang sulit ditembus. Tidak hanya bertempur, resimen ini juga bertugas mengamankan tokoh-tokoh bangsa. Salah satu peristiwa paling bersejarah adalah ketika mereka menjadi garda pengawal bagi Wakil Presiden Bung Hatta saat meninggalkan Berastagi menuju Bukittinggi.

Peran itu menegaskan bahwa perjuangan di Tanah Karo bukan sekadar mempertahankan wilayah, melainkan memastikan keberlangsungan kepemimpinan Republik agar cita-cita kemerdekaan tetap hidup.

Sejarah mencatat, dedikasi Koran Karo-Karo adalah wujud perjuangan tanpa pamrih. Dari barisan gerilya hingga parlemen, dari medan tempur hingga gagasan kebangsaan, ia meninggalkan warisan keteladanan yang berharga bagi generasi penerus bangsa.

Perjuangan Koran Karo-Karo adalah cermin kejujuran sejarah: bahwa kemerdekaan tidak lahir dari kemewahan, melainkan dari keberanian menantang penindasan dan keteguhan memegang prinsip. Di tengah derasnya arus zaman dan hilangnya keteladanan di banyak ruang publik hari ini, semangat juang seperti Koran Karo-Karo patut dihidupkan kembali — bukan sekadar dikenang dalam catatan sejarah, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata.

Generasi muda bangsa harus belajar dari keteguhan dan kesetiaan seorang Koran Karo-Karo terhadap Republik. Karena perjuangan mempertahankan negeri tidak selalu dengan senjata, tetapi juga dengan kejujuran, integritas, dan kepedulian terhadap rakyat. Itulah makna sejati menjadi penjaga Republik.

🟥 Redaksi | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta

📸 Koran Karo-Karo nomor 4 dari kiri atau yang memakai topi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini