

Medan | GeberNews.com — Penataan pedagang di Pasar Peringgan di bawah naungan PUD Pasar Medan kian menjadi sorotan. Kondisi pasar yang seharusnya tertib justru terlihat semrawut. Para pedagang dengan leluasa menggelar dagangan di atas trotoar, tempat yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Situasi ini bukan hanya membuat pasar tampak kumuh, tetapi juga mengganggu mobilitas warga dan menimbulkan kemacetan setiap hari.
Pantauan di lokasi pada Rabu (4/11/2025) memperlihatkan bagaimana bahu jalan dan trotoar dipenuhi pedagang kaki lima tanpa pengaturan jelas. Arus lalu lintas tersendat, pembeli berdesakan, sementara kendaraan nyaris tidak memiliki ruang gerak. Kondisi ini semakin parah saat jam-jam sibuk pagi dan siang.
Ironisnya, Peraturan Wali Kota Medan No. 9 Tahun 2009 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima seolah tidak berlaku di kawasan ini. Dalam aturan tersebut dengan tegas dinyatakan bahwa pedagang kaki lima wajib memiliki izin, tidak boleh menguasai trotoar, tidak boleh mengganggu lalu lintas, serta wajib menjaga kebersihan. Bahkan tercantum pula sanksi tegas berupa denda hingga pencabutan izin bagi pelanggar. Namun semua itu tampak hanya menjadi dokumen yang tidak pernah ditegakkan.
“Perwal No. 9 Tahun 2009 ini seperti dikangkangi. Pasar Peringgan ini sudah benar-benar semrawut dan tidak nyaman,” ujar Diana, warga Padangbulan yang rutin berbelanja. Ia menyebut kondisi tersebut telah lama terjadi namun seolah dibiarkan.
Diana yang bekerja di salah satu instansi swasta menegaskan bahwa pemerintah harus bertindak, bukan hanya sekadar membuat aturan. Menurutnya, penataan pasar bukan hanya soal citra, tetapi menyangkut kenyamanan, keamanan, dan wibawa pemerintah dalam menegakkan aturan yang sudah dibuatnya sendiri.
Masyarakat mendesak Pemko Medan, Satpol PP, dan PUD Pasar untuk segera turun tangan melakukan penertiban tanpa tebang pilih. Jika tidak, pasar tersebut akan terus menjadi potret buruk penataan ruang dan lemahnya penegakan aturan di Kota Medan.
Pasar seharusnya menjadi ruang ekonomi yang tertib dan manusiawi, bukan menjadi simbol pembiaran.
🟥 Rel | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta








