

Medan | GeberNews.com – Dodi Rikardo Sembiring Brahmana, cucu kandung almarhum Rakoetta Sembiring Brahmana, menegaskan bahwa kakeknya adalah pejuang sejati dari Desa Limang, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo. Menurutnya, kiprah Rakoetta melampaui batas daerah dan menorehkan jejak penting di panggung nasional. Lahir pada 4 Agustus 1914, Rakoetta bukan hanya pejuang gerilya, tetapi juga pemimpin politik dan penggagas pembangunan yang layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Peluncuran buku “Keteladanan dari Limang – Rakoetta Brahmana” pada 2 Desember 2022 di Le Polonia Hotel, Medan, menjadi pengingat akan perjuangan dan keteladanan yang diwariskannya. Bagi Dodi Rikardo, karya ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan bukti nyata bahwa pengorbanan Rakoetta telah memberi dampak besar bagi republik. Ia menilai sudah seharusnya pemerintah pusat segera memberi pengakuan resmi dengan menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.
Sejak menempuh pendidikan di HIS Kabanjahe, Medan, hingga Taman Siswa (1924–1930), Rakoetta aktif dalam organisasi kebangsaan seperti PNI, Partindo, dan BKR. Setelah proklamasi, ia dipercaya memimpin Kabupaten Karo sebagai bupati tahun 1946 dan menjabat dua periode. Tahun 1954, ia dipindahkan ke Asahan sebagai Bupati sekaligus Wali Kota Tanjung Balai. Karier politiknya berlanjut sebagai anggota DPR RIS di Senayan, anggota Konstituante Republik Indonesia, Residence Biro Urusan Antara Daerah Provinsi Sumatera Utara, hingga dipercaya menjadi Wali Kota Pematang Siantar (1960–1964).
Di masa revolusi, Rakoetta bukan sekadar pejabat administratif, melainkan motor penggerak perjuangan. Saat Belanda menduduki Kabanjahe, ia tetap menggerakkan pemerintahan republik di wilayah bebas, mendirikan Komite Nasional Indonesia (cikal bakal DPRD Karo), menyalurkan bantuan kesehatan, serta menjaga kedaulatan rakyat di garis depan.
Sebagai pemimpin, ia dikenal teguh memegang prinsip, sederhana dalam gaya hidup, serta konsisten menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Ia mendirikan sekolah, Perpustakaan Pancasila, serta memperjuangkan budaya Karo agar tetap hidup dalam denyut republik. Bahkan di masa penjajahan, Rakoetta menunjukkan keberanian luar biasa dengan mengeluarkan uang ringgit di Tanah Karo yang ditandatanganinya sendiri—simbol kedaulatan dan perlawanan terhadap kolonialisme.
Namanya kini diabadikan menjadi Jalan Rakoetta Sembiring Brahmana di Pematang Siantar, Kabanjahe, dan Tanjung Balai. Namun bagi keluarga dan masyarakat, penghormatan sejati bukan sekadar penamaan jalan, melainkan penetapan resmi sebagai Pahlawan Nasional. “Beliau bukan hanya tokoh Karo, tapi milik bangsa. Pemerintah pusat harus memberi pengakuan yang layak,” tegas Dodi Rikardo.
Rakoetta Sembiring Brahmana adalah simbol keteladanan bangsa: pejuang revolusi, perintis pemerintahan daerah, legislator nasional, serta tokoh moral yang mengabdikan hidupnya tanpa pamrih. Sejarah telah menuliskan namanya, kini tinggal keberanian negara untuk meneguhkannya sebagai Pahlawan Nasional.
Pernyataan ini disampaikan Dodi Rikardo, Pemimpin Redaksi GeberNews.com dan SuaraPrananta.com, dalam wawancara di Warkop Agam Premier Jalan Klambir V, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (21/9/2025).
🟥 Helmy | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta