

Binjai | GeberNews.com — Di balik kemegahan perayaan ulang tahun ke-40 Vihara Setia Budha, tersembunyi kisah panjang tentang perjuangan pelestarian situs bersejarah yang hampir terlupakan oleh publik dan pemerintah. Berdirinya vihara yang sudah lebih dari satu abad ini akhirnya diakui sebagai cagar budaya, meski proses panjang untuk meraihnya memakan waktu puluhan tahun.
Vihara yang menjadi pusat pemujaan Dewa Guang Ze Zun Wang ini telah menjadi saksi sejarah kehidupan masyarakat Tionghoa di Binjai sejak masa kolonial Belanda. Namun, statusnya sebagai situs bersejarah baru resmi diakui setelah pengurus vihara bersama komunitas Tionghoa berjuang keras agar pemerintah menyadari nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam tempat ibadah ini.
Sekretaris Vihara Setia Budha, Sugiarto, mengungkapkan bahwa perjuangan untuk mendapatkan pengakuan tersebut bukanlah hal yang mudah.
“Kami telah berusaha keras agar vihara ini diakui sebagai warisan budaya. Harapan kami kini adalah pemerintah dapat turut serta dalam merawat dan menjaga peninggalan bersejarah ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (15/10/2025).
Vihara berusia 140 tahun ini kini menjadi simbol penting toleransi dan akulturasi budaya yang berlangsung di tengah keberagaman masyarakat Binjai. Setiap tahun, ribuan warga etnis Tionghoa berkumpul untuk melaksanakan ritual sembahyang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka dan kepada Dewa Guang Ze Zun Wang.
Pada perayaan tahun ini, suasana khidmat bercampur sukacita tampak jelas di halaman vihara yang dipenuhi oleh warga dan pengunjung. Malam puncak acara dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan tarian tradisional Tionghoa, menandai momen penting bagi masyarakat setempat untuk merayakan keberagaman budaya mereka.
Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, turut hadir dalam acara tersebut dan mengakui pentingnya vihara ini sebagai bagian dari sejarah dan identitas kota Binjai.
“Kami menyambut baik pengakuan ini dan berkomitmen untuk mendukung pelestarian tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah tinggi. Kerukunan antarumat beragama harus tetap menjadi fondasi utama dalam membangun keharmonisan di Kota Binjai,” ungkapnya.
Namun, perjuangan dalam pelestarian vihara ini masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keterbatasan dana perawatan, minimnya dokumentasi arsitektur asli, dan belum adanya program pemeliharaan rutin dari instansi terkait.
Diharapkan, langkah pengakuan Vihara Setia Budha sebagai cagar budaya ini dapat menjadi awal bagi pelestarian situs-situs bersejarah lain di Binjai yang selama ini terabaikan. Vihara ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan peninggalan hidup yang mencerminkan semangat kebersamaan, toleransi, dan tekad untuk menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi.
🟥 Dodi Rikardo | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta








