Rp41 Miliar Digelontorkan ke USU, Gubernur Sumut Diduga Main Mata, KAPIR Ngamuk di Paripurna

0
50

Medan | GeberNewscom – Rp41 miliar anggaran hibah yang digelontorkan ke Universitas Sumatera Utara (USU) membuat Gubernur Sumatera Utara diduga main mata dengan kepentingan tertentu. Dugaan inilah yang memicu amarah Koalisi Pemerhati Indonesia Raya (KAPIR) hingga melontarkan kritik pedas dalam rapat paripurna DPRD Sumut, Selasa (17/9/2025).

Wakil Ketua KAPIR, Rahmad Situmorang, menuding Gubernur telah mengabaikan kepentingan rakyat demi kepentingan segelintir pihak. “Kenapa anggaran koperasi Merah Putih yang jelas-jelas menyentuh ekonomi rakyat dipangkas, tapi Rp41 miliar dengan mudahnya digeser ke USU? Ada permainan apa di balik ini? Rakyat berhak tahu!” serunya lantang, membuat suasana paripurna panas.

Bukan hanya KAPIR, suara keras juga datang dari Fraksi PDI Perjuangan dan Gerindra. Syahrul Efendi Siregar, anggota dewan, menyoroti gelapnya proses pergeseran anggaran dari tahap pertama hingga ketujuh. Menurutnya, OPD maupun TAPD tidak pernah menjabarkan secara terbuka, dan penjelasan baru muncul setelah DPRD berulang kali menekan.

“Ini uang rakyat, bukan uang pribadi. Transparansi sudah lama terkubur!” tegas Syahrul.

Alih-alih menjawab dengan jelas, Gubernur justru menyerang balik DPRD dengan menyindir tunjangan perumahan dewan. Sikap itu membuat KAPIR semakin berang. “Jangan alihkan isu. Kalau ada temuan, proses sesuai aturan. Tapi jangan jadikan paripurna sebagai panggung sandiwara untuk menyerang balik. Itu tindakan pemimpin yang picik!” kecam Rahmad.

Dalam forum itu, KAPIR kemudian membeberkan lima dosa besar Gubernur terkait pengelolaan APBD 2025:

  1. OPD dan TAPD tidak pernah terbuka menjelaskan perubahan APBD.
  2. Pergeseran anggaran tahap 1–7 dilakukan tanpa pemberitahuan resmi.
  3. Penjelasan baru muncul setelah DPRD menekan.
  4. Gubernur enggan menjawab terbuka soal pergeseran anggaran.
  5. Sindiran terhadap DPRD dinilai tidak pantas dan keluar konteks.

Rahmad menegaskan pihaknya tidak akan berhenti mengawal kasus ini. “Kalau ada penyimpangan, kami bongkar. Jangan coba-coba bermain dengan uang rakyat!” pungkasnya.

🟥 Tim | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini