

Feri Candra: Kami Akan Surati Menteri Kesehatan! Ini Soal Nyawa, Bukan Obrolan Grup WhatsApp!
Padang Pariaman | GeberNews.com — Dugaan penolakan pasien hamil di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Padang Pariaman menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Seorang ibu bernama Delima, warga Sicincin, ditolak saat hendak melahirkan pada Selasa dini hari, 22 Juli 2025 sekitar pukul 04.00 WIB. Alasannya klasik: dokter spesialis tidak bisa dihubungi.

Kemarahan publik pun tak terbendung. Salah satu reaksi paling keras datang dari Feri Candra, Plt Ketua DPD TKN Kompas Nusantara Sumatera Barat sekaligus Wakil Sekretaris DPP TKN Kompas Nusantara Bidang Pengembangan.
“Ini bukan malpraktik, ini kejahatan kemanusiaan! Ada ibu mau melahirkan ditolak mentah-mentah. Apa gunanya IGD kalau tidak siap 24 jam?” tegas Feri dalam wawancara eksklusif bersama GeberNews.com, Senin (28/7/2025), di Kantor DPP TKN Kompas Nusantara, Jalan Prof. H.M. Yamin, Medan.
TKN Akan Kirim Surat ke Menteri Kesehatan dan Gubernur Sumbar
Menurut Feri, kejadian memilukan ini mencerminkan bobroknya manajemen RSUD Padang Pariaman. Ia menegaskan bahwa TKN Kompas Nusantara akan menyurati Menteri Kesehatan dan Gubernur Sumatera Barat guna mendesak evaluasi total terhadap rumah sakit tersebut.
“Evaluasi internal saja tidak cukup! Kalau perlu, pecat manajemen yang abai pada nyawa rakyat,” tegasnya.
Jawaban Rumah Sakit Hanya Lewat WhatsApp? Feri: “Ini Negara, Bukan Grup WA!”
Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD dr. Syarinawati mengaku sedang cuti dan menyerahkan urusan ke bawahannya. Sementara itu, Kabid Pelayanan, Bu Rina alias Rikavita, hanya menyebut bahwa kasus ini tengah dibahas di grup WhatsApp internal.
“Ini nyawa rakyat, bukan bahan obrolan santai di grup WA! Negara harus hadir dan bertindak tegas!” kecam Feri lantang.
Keluarga Korban: Ini Bukan Mengemis, Ini Soal Hidup dan Mati!
Riko Salim, mertua korban, mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengatakan Delima dirujuk dari klinik di Sicincin karena kondisi sudah gawat. Namun setiba di IGD RSUD, harapan itu berubah jadi nestapa.
“Petugas kelihatan panik. Mereka coba hubungi dokter tapi tak nyambung. Kami malah disuruh nunggu atau cari RS lain. Itu menyakitkan sekali,” ujar Riko dengan suara tercekat.
TKN Kompas Nusantara: Negara Jangan Diam, Tangani Krisis Kemanusiaan Ini!
Menutup wawancara, Feri Candra kembali mengingatkan: rumah sakit bukan tempat judi nasib, apalagi untuk rakyat kecil yang butuh layanan cepat dan manusiawi.
“Kalau sistem seperti ini dibiarkan, makin banyak rakyat kehilangan nyawa hanya karena kelambanan birokrasi. Ini krisis kemanusiaan, negara tidak boleh tinggal diam!” tandasnya tegas.
(Tim Redaksi | GeberNews.com)