Wamenkeu Suahasil Tegaskan Fokus Anggaran 2025: Dorong Program Prioritas dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

0
34

Jakarta | GeberNews.com — Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2025 Kementerian Keuangan telah melakukan penyisiran anggaran secara masif dan melakukan refocusing untuk memastikan belanja negara benar-benar tepat sasaran.

“Program-program yang prioritas kita biayai. Program-program yang tidak penting kita stop,” jelas Suahasil dalam program CNN Indonesia Business pada Selasa (21/10/2025).

Anggaran yang berhasil diefisiensikan tersebut dialihkan untuk mendanai program-program prioritas baru pada tahun 2025, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai sejak 6 Januari, Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, dan berbagai program lainnya. Menjelang akhir tahun, percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.500 triliun juga terus didorong agar mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta penurunan angka kemiskinan.

“Percepatan belanja ini akan menjadi salah satu katalis dalam perekonomian nasional, mendorong kegiatan ekonomi, dan diharapkan nantinya dapat contribute terhadap angka pertumbuhan. Sudah pasti akan contribute pula kepada penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan hal-hal lainnya,” ujar Wamenkeu.

Lebih lanjut, Suahasil mengungkapkan bahwa salah satu stimulus kunci yang dilakukan pemerintah adalah dengan menempatkan dana sebesar Rp200 triliun dari kas pemerintah ke perbankan, yang sebelumnya berada di Bank Indonesia (BI). Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas yang bertujuan menyediakan likuiditas yang cukup ample di sektor perbankan.

Penurunan suku bunga diharapkan dapat memicu gairah investasi dan membuat kegiatan ekonomi menjadi lebih feasible, yang pada akhirnya akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkait investasi, Wamenkeu Suahasil menegaskan bahwa kebijakan fiskal pemerintah berjalan seiring dengan upaya perbaikan iklim investasi melalui reformasi struktural, kepastian hukum, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menambahkan, pemerintah terus memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur agar dapat mendukung dunia usaha sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Seluruh belanja APBN, yang setara dengan sekitar 14 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), digunakan secara strategis untuk mendukung delapan program prioritas Presiden, termasuk program hilirisasi yang menjadi kunci dalam menciptakan investasi dan memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

🟥 Binsar Situmorang | GeberNews.com
🗣️ Mengungkap Segala Fakta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini