Deli Serdang | GeberNews.com – Maraknya praktik perjudian di wilayah hukum Polsek Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, memunculkan kegeraman publik. Dari togel hingga mesin judi meja ikan, aktivitas ini berlangsung terbuka dan nyaris tanpa hambatan.
Alih-alih memberantas, aparat kepolisian setempat justru diduga melakukan pembiaran. Sorotan tajam kini tertuju pada Kapolsek Deli Tua, yang dianggap tak mampu mengontrol situasi, bahkan disebut-sebut “tutup mata” terhadap aktivitas ilegal tersebut.
Investigasi wartawan mencatat, sejumlah titik judi beroperasi aktif di area padat penduduk. Salah satu yang menyita perhatian adalah judi meja ikan, di mana seorang wanita tertangkap kamera bermain sambil menggendong anak. Peristiwa ini menggambarkan betapa terang-terangannya praktik tersebut di tengah masyarakat.
“Lapor berkali-kali, nihil hasil. Tapi kalau viral, baru ditindak. Itu pun sekadar pencitraan,” ungkap salah satu warga yang aktif memantau situasi di lapangan.
Muncul dugaan kuat bahwa praktik perjudian ini tak lepas dari perlindungan oknum aparat. Masyarakat pun mulai mempertanyakan integritas institusi kepolisian di wilayah tersebut.
“Kalau Kapolsek benar tak tahu, itu fatal. Tapi kalau tahu dan membiarkan, itu kejahatan,” tegas seorang tokoh masyarakat yang geram.
Redaksi juga telah mencoba meminta tanggapan dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan, melalui pesan WhatsApp pada Sabtu, 6 April 2025 pukul 17.38 WIB. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons.
Kemarahan publik kini berujung pada desakan agar Kapolsek Deli Tua dinonaktifkan. Beberapa pihak bahkan meminta intervensi Presiden Prabowo Subianto sebagai sinyal tegas negara dalam melawan kejahatan yang dibekingi kekuasaan.
Masifnya praktik perjudian ini bukan sekadar soal pelanggaran hukum, tapi juga soal rusaknya moral penegakan hukum. Di tengah jeritan masyarakat, satu pertanyaan besar menggantung: apakah aparat akan berpihak pada keadilan atau terus bermain dalam senyap.
Ril
