
Medan | GeberNews.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kembali menjadi sorotan setelah Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini juga menyeret nama-nama besar lainnya, seperti Yasonna Laoly, yang turut dipanggil KPK untuk memberikan keterangan. Bahkan, isu bahwa Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, akan ikut diperiksa menambah panas situasi politik nasional.
Kasus Harun Masiku Kembali Mengemuka
Kasus Harun Masiku, yang sempat tenggelam, kini mencuat kembali. Buronan kasus korupsi ini menjadi titik awal badai yang menerpa PDI-P. Seperti bola salju, kasus ini terus membesar, mengguncang posisi partai yang dikenal dominan dalam kancah politik Indonesia.
Media massa, baik cetak, elektronik, maupun daring, kini berlomba-lomba membahas perkembangan kasus ini. Di sisi lain, langkah agresif KPK memunculkan pertanyaan di tengah masyarakat: apakah ini murni upaya penegakan hukum, atau ada dinamika politik yang memengaruhi proses tersebut?
Ironi: KPK Berhadapan dengan Megawati
Langkah KPK ini dianggap ironi besar, mengingat Megawati adalah salah satu sosok yang berperan penting dalam pembentukan lembaga antirasuah tersebut. Kini, lembaga itu justru berada di posisi yang berlawanan dengan pendirinya sendiri.
KPK yang kini berusia 22 tahun menghadapi ujian besar: membuktikan independensinya di tengah tekanan politik. Publik pun menanti, apakah KPK mampu menjaga prinsipnya atau justru menjadi alat kepentingan tertentu.
Hukum dan Rakyat: Antara Harapan dan Kecewa
Hukum di Indonesia kerap menjadi sorotan publik. Ia digambarkan sebagai “palu emas” yang hanya bekerja untuk kalangan tertentu. Keputusan pengadilan dalam kasus besar, seperti yang melibatkan Harvey Moeis, menambah keraguan masyarakat terhadap keadilan yang benar-benar berpihak pada rakyat kecil.
Meski demikian, rakyat Indonesia tetap berharap agar hukum tegak tanpa pandang bulu, demi terciptanya keadilan sejati di tengah situasi yang serba tidak pasti.
Oleh:
Afrizal
Rakyat Indonesia
Pendiri Rumah Solusi Indonesia