Dibacok di Ladang Sawit, Jaksa Deli Serdang Nyaris Tewas: Polisi Tangkap Wakil Ketua Ormas sebagai Dalang

0
118

Deli Serdang || GeberNews.com – Peristiwa berdarah mengguncang Desa Perbahingan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu pagi (24/5/2025). Jhon Wesli Sinaga, Jaksa Fungsional Kejari Deli Serdang, bersama staf TU Pidum Asencio Silvanov Hutabarat, menjadi korban pembacokan brutal di kebun sawit milik pribadi sang jaksa.

Serangan sadis tersebut langsung mengundang perhatian publik. Dugaan kuat sempat muncul bahwa insiden tersebut berkaitan dengan perkara hukum yang tengah ditangani korban. Namun, Kejaksaan Negeri Deli Serdang membantah keras spekulasi itu.

“Ini murni motif pribadi, tidak berkaitan dengan pekerjaan jaksa,” tegas Kepala Kejari Deli Serdang, Mochamad Jeffry, S.H., M.Hum., dalam konferensi pers, Minggu (25/5/2025).

Penegasan itu diperkuat oleh Kasi Intelijen, Boy Amali, S.H., M.H., yang menjelaskan bahwa pelaku memiliki riwayat perkara sejak 2013, jauh sebelum korban bertugas di Deli Serdang.

Kurang dari 10 jam usai kejadian, tim gabungan dari Ditreskrimum Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai berhasil meringkus dua pelaku utama:

Alpa Patria Lubis alias Kepot, dalang pembacokan, yang menjabat sebagai Wakil Ketua KOTI Pemuda Pancasila Kabupaten Deli Serdang

Surya Darma alias Gallo, pelaku eksekusi di lapangan

Kepot dibekuk di Jalan Pancing, Medan, pukul 23.00 WIB, sementara Gallo ditangkap di Binjai sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu dini hari.

Brigjen Pol Sumaryono, Direktur Reskrimum Polda Sumut, menyebut bahwa kedua tersangka adalah residivis pencurian dengan kekerasan yang memiliki catatan kriminal berat.
“Pelarian mereka berakhir. Kami pastikan semua akan diadili,” ujarnya.

Motif pembacokan, kata Sumaryono, berakar dari dendam pribadi, bukan karena perkara yang ditangani korban. Polisi kini mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Sementara itu, kedua korban sedang dirawat intensif di RS Columbia Asia Medan. Meski mengalami luka parah, kondisi keduanya dilaporkan mulai stabil.

Aksi cepat aparat kepolisian menuai pujian publik. Tokoh muda Sumut, Maha Rajagukguk, menyebut penangkapan ini sebagai bukti penegakan hukum tanpa kompromi.
“Aparat menunjukkan integritas. Tidak ada tempat bagi pelaku kekerasan, apalagi berlindung di balik ormas,” tegasnya.

Insiden ini pun membuka sorotan terhadap organisasi masyarakat. Masyarakat meminta evaluasi menyeluruh terhadap ormas yang menjadi tempat bernaung para pelaku kriminal.
“Ormas harus jadi mitra negara, bukan tempat persembunyian residivis,” kata seorang aktivis mahasiswa.

Polda Sumut menegaskan penyidikan tidak akan berhenti sampai semua yang terlibat diproses hukum.

(Ilham Suara Prananta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini