

Langkat | GeberNews.com – Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, SH, SIK, M.Si, memimpin rapat koordinasi strategis untuk mendukung percepatan swasembada jagung melalui pola tumpang sari. Rapat berlangsung di Aula Bharadaksa Polres Langkat pada Senin (23/12), dihadiri pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa pola tumpang sari merupakan langkah efektif untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan yang belum menghasilkan (TBM). Lahan tersebut dapat digunakan untuk menanam jagung di antara tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, dan kelapa.
“Pola ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pengelola lahan,” ujar Kapolres.
Program ini melibatkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), perusahaan swasta, dan perseorangan sebagai pelaksana. Bibit, pupuk, dan alat pertanian menjadi tanggung jawab pemilik lahan, sementara Polri memastikan hasil panen akan dibeli Bulog dengan harga sesuai pasar.
Sinergi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Rapat ini juga menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor, dengan dukungan penuh dari Polri, pemerintah, dan pelaku usaha. Implementasi program akan dimulai awal 2025, diiringi penandatanganan MoU antara pemangku kepentingan pada Januari 2025.
Kapolres menegaskan bahwa lahan yang digunakan tidak termasuk kawasan hutan lindung, lahan eksisting jagung, atau lahan yang telah dialokasikan untuk padi gogo.
Hadir dalam rapat ini antara lain Wakapolres Langkat Kompol Henman Limbong, Kabag SDM Kompol M. Hasan, Kasat Reskrim AKP Dedi Mirza, serta perwakilan dari perkebunan BUMN dan perusahaan swasta.
Mendukung Stabilitas Ekonomi Lokal
Kapolres menyatakan program ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga mendorong stabilitas ekonomi masyarakat Langkat.
“Kami berkomitmen memastikan kegiatan ini berjalan lancar, transparan, dan memberi manfaat nyata bagi semua pihak,” tegasnya.
Dengan rencana panen pertama pada pertengahan 2025, pola tumpang sari diharapkan menjadi solusi nyata menuju ketahanan pangan dan swasembada jagung nasional.
Rapat koordinasi ini menjadi pijakan penting dalam membangun pertanian berkelanjutan di Kabupaten Langkat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
(Dodi. R)








