
Medan | GeberNews.com – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, umat Islam di Indonesia bersiap menyambut bulan penuh berkah ini dengan hati yang bersih, semangat ibadah, dan kepedulian sosial. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Insan Pers Solidaritas Indonesia (DPW HIPSI) Sumatera Utara (Sumut), Rizal Syam Lubis, SE, mengajak umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan ketakwaan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

“Marhaban Ya Ramadhan, 1 Ramadhan 1446 Hijriah. Ini adalah bulan penuh rahmat dan ampunan yang harus kita sambut dengan keikhlasan, ibadah yang tulus, serta kepedulian terhadap sesama,” ujar Rizal dalam pernyataannya di Medan, Selasa (25/2/2025) malam.
Didampingi Wakil Sekretaris DPW HIPSI Sumut, Dodi Rikardo Sembiring, S.Sos, Rizal menegaskan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperbanyak amal ibadah, memperkuat kepedulian terhadap sesama, dan mempererat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan Awal Ramadhan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penentuan awal Ramadhan menjadi perhatian. Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Jumat, 28 Februari 2025 berdasarkan metode hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal. Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada 29 Februari 2025 untuk menentukan awal puasa berdasarkan metode rukyatul hilal.
Menghadapi perbedaan tersebut, Rizal Syam Lubis mengajak umat Islam untuk tetap menjaga persatuan dan tidak menjadikannya sebagai perpecahan.
“Perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalankan ibadah dengan penuh keimanan dan ketulusan, serta tetap menjaga ukhuwah Islamiyah,” tegasnya.
Ia mengingatkan agar umat Islam lebih fokus pada esensi Ramadhan, yaitu meningkatkan ibadah, memperbanyak amal kebaikan, dan menjadikannya sebagai momen introspeksi diri.
Persiapan Ramadhan: Spiritualitas dan Solidaritas Sosial
Seiring semakin dekatnya bulan suci, umat Islam mulai melakukan berbagai persiapan. Masjid-masjid berbenah untuk menyambut jamaah yang akan melaksanakan ibadah tarawih, tadarus Al-Qur’an, serta kegiatan keagamaan lainnya.
Di berbagai daerah, masyarakat menggelar tradisi menyambut Ramadhan, seperti pawai obor, pengajian akbar, serta gotong royong membersihkan masjid dan lingkungan sekitar. Tradisi ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kekhusyukan dalam menyambut bulan penuh berkah.
Selain persiapan spiritual, umat Islam juga mulai mempersiapkan kebutuhan sehari-hari selama bulan puasa. Rizal mengimbau masyarakat agar tetap bijak dalam berbelanja dan menghindari konsumsi berlebihan.
“Ramadhan adalah waktu untuk menahan diri, bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari sifat berlebihan. Mari kita jalani Ramadhan dengan kesederhanaan dan fokus pada ibadah,” pesannya.
Ramadhan sebagai Momentum Berbagi dengan Sesama
Rizal Syam Lubis menegaskan bahwa Ramadhan adalah momen terbaik untuk meningkatkan kepedulian sosial, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
“Ramadhan bukan hanya tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa membantu sesama. Ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi rezeki dan memperkuat solidaritas sosial,” katanya.
Berbagai kegiatan sosial mulai digalakkan, seperti pembagian takjil gratis, santunan bagi anak yatim dan kaum dhuafa, serta program bantuan pangan bagi masyarakat prasejahtera. Sejumlah komunitas dan lembaga sosial juga menggalang donasi untuk membantu mereka yang membutuhkan.
“Banyak cara untuk berbagi, mulai dari sedekah makanan, donasi pakaian, hingga menyediakan sahur dan berbuka bagi yang membutuhkan. Semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk berbuat kebaikan di bulan suci ini,” tambahnya.
Pesan untuk Menjalani Ramadhan dengan Kedamaian dan Keberkahan
Di akhir pernyataannya, Rizal Syam Lubis mengajak seluruh umat Islam untuk menjalani Ramadhan dengan penuh kedamaian, keberkahan, dan kebersamaan.
“Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai waktu untuk introspeksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat hubungan dengan sesama. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, kita bisa menjadikan Ramadhan lebih bermakna dan penuh berkah,” tutupnya.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan umat Islam di Sumatera Utara dan seluruh Indonesia dapat menjalani bulan suci Ramadhan dengan penuh keikhlasan, kebahagiaan, serta semangat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dedek Susanti