Medan | GebrrNews.com – Upaya pencarian pelaku pengeroyokan terhadap Praka Darma Saputra oleh puluhan anggota Menarhanud 2/SSM berujung pada temuan mengejutkan. Saat mendatangi sebuah warung di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, mereka justru menemukan barang bukti narkoba, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik.
Temuan tersebut memicu emosi para prajurit, yang akhirnya melakukan perusakan terhadap warung, satu unit mobil, dan tiga sepeda motor di lokasi. Kodam I/BB pun telah menyampaikan permintaan maaf dan berjanji mengganti seluruh kerugian akibat insiden ini.
Praka Darma Dikeroyok 10 Orang, Lari Selamatkan Diri
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (29/01/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, saat Praka Darma Saputra melintas di Jalan GBKP Dusun Lau Gelunggung, Kecamatan Pancur Batu. Ia berpapasan dengan tiga pemuda pengendara motor trail berknalpot brong, yang kemudian menggeber motornya ke arah Praka Darma.
Merasa terganggu, Praka Darma mengikuti para pemuda tersebut hingga ke sebuah warung yang diduga sebagai tempat berkumpul mereka. Sesampainya di sana, ia menegur para pemuda itu, namun teguran tersebut justru memicu cekcok mulut.
Tanpa diduga, tiga pemuda tersebut bersama sekitar 10 orang lainnya langsung mengeroyok Praka Darma. Ia dipukul menggunakan kayu di bagian wajah dan punggung, hingga akhirnya berhasil melarikan diri ke kebun sawit untuk menyelamatkan diri.
Dari tempat persembunyiannya, Praka Darma segera menghubungi rekan-rekannya melalui grup WhatsApp, meminta bantuan untuk menghadapi para pelaku pengeroyokan.
40 Anggota TNI Datang, Pelaku Menghilang
Tak lama setelah menerima pesan dari Praka Darma, sekitar 40 personel Menarhanud 2/SSM datang ke lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Namun, saat tiba di tempat kejadian, mereka tidak menemukan satu pun pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.
Sebagai bagian dari pencarian, anggota TNI menggeledah warung yang diduga sebagai tempat persembunyian para pelaku. Namun, yang ditemukan justru barang bukti narkoba.
Di dalam warung tersebut, para prajurit menemukan alat hisap sabu (bong), sisa sabu dalam plastik kecil, serta alat timbang elektrik, yang mengindikasikan bahwa tempat itu berpotensi menjadi lokasi transaksi atau konsumsi narkoba.
Warung dan Kendaraan Dirusak
Tidak menemukan pelaku pengeroyokan, ditambah dengan temuan narkoba di lokasi, membuat suasana semakin memanas. Akibatnya, beberapa prajurit tersulut emosi dan melakukan perusakan terhadap warung, satu unit mobil, dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk pelampiasan atas kejadian pengeroyokan, sekaligus menunjukkan ketidaksenangan terhadap dugaan aktivitas narkoba di lokasi tersebut.
Kodam I/BB: Kami Bertanggung Jawab atas Kerusakan
Merespons insiden ini, Kapendam I/BB, Kolonel Inf. Doddy Yudha, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan bahwa Kodam I/BB akan mengganti seluruh kerugian yang timbul akibat perusakan tersebut.
“Kami dari pihak Kodam I/BB meminta maaf atas kejadian tersebut dan berkomitmen untuk mengganti segala kerusakan materi, termasuk warung, mobil, dan sepeda motor yang terdampak,” ujar Doddy dalam konferensi pers pada Kamis (30/01/2025).
Doddy juga menjelaskan bahwa lokasi kejadian memang merupakan daerah rawan narkoba dan sudah lama berada dalam pantauan aparat.
“Ini merupakan daerah pantauan dari Kodam I/BB maupun Polda Sumut. Daerah tersebut memang rawan penyalahgunaan narkoba sejak lama,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa seluruh 40 personel TNI yang terlibat dalam insiden ini telah diperiksa untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
“Para personel yang datang ke lokasi sudah dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur untuk menyelidiki lebih dalam kejadian ini,” katanya.
Komitmen Bersama Berantas Narkoba
Terlepas dari insiden ini, Kodam I/BB dan Polda Sumut menegaskan kembali komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara. Temuan narkoba di warung tersebut semakin memperkuat perlunya tindakan tegas terhadap lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat transaksi narkotika.
“Kami tetap berkomitmen menindak tegas kelompok-kelompok kriminal yang mengganggu keamanan dan ketertiban, termasuk peredaran narkoba yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat,” tutup Doddy.
(Red)
