

Medan | GeberNews.com — Hilangnya Ainun, gadis di bawah umur asal Pondok Sasa, Pasaman Barat, kini menjadi perhatian serius. Ainun diduga kuat dibawa kabur oleh sopir travel liar berinisial Padri alias Ifan, yang hingga kini keberadaannya belum diketahui. Tragisnya, Ainun merupakan keponakan kandung Feri Candra, Wakil Sekretaris DPP TKN Kompas Nusantara Bidang Pengembangan, yang kini turun langsung mengawal kasus ini.

Korban Ainun, gadis di bawah umur asal Pasaman Barat, diduga dibawa kabur oleh supir travel liar bernama Padri alias Ifan. Hingga kini, keberadaannya belum diketahui.
“Keponakan saya dibawa tanpa izin keluarga oleh sopir travel liar. Ini murni tindak pidana! Kepada Padri alias Ifan saya ingatkan: segera pulangkan keponakan saya! Kalau tidak, kami akan tempuh jalur hukum. Kami serius,” tegas Feri Candra kepada GeberNews.com, Minggu (20/7/2025) di Medan.

Padri alias Ifan, supir travel liar yang diduga membawa kabur Ainun hingga kini belum diketahui keberadaannya
Feri juga mendesak aparat kepolisian dan pemerintah daerah agar segera bergerak cepat. Ia menilai kasus ini tidak bisa dianggap remeh karena sudah mengarah pada dugaan perdagangan orang.
“Jangan tunggu ada korban berikutnya. Ini menyangkut keselamatan anak di bawah umur. Polisi harus segera mengejar Padri dan menyelamatkan Ainun,” lanjutnya.

Purwanto alias Nano, adik ipar Ayn, diduga ikut terlibat dalam kasus hilangnya Ainun. Nano diketahui ikut menjemput Ainun bersama Ifan alias Irfan, supir travel liar yang kini belum ditemukan.
Fakta terbaru mengungkapkan bahwa Ainun, yang sebelumnya dikira berada di Pasaman Barat, ternyata telah tiga hari disembunyikan di kawasan Tikalak, Singkarak, tepatnya di rumah ibunda pelaku.
“Selama ini kami kira Ainun masih di Pasaman. Ternyata dia diamankan di rumah mamak Padri di Singkarak. Ini jelas merupakan usaha penyembunyian,” ungkap Feri Candra.
Kronologi kejadian bermula ketika Ainun menginap di rumah saudaranya, Ayn. Setelah tiga hari, Padri alias Ifan datang menjemput Ainun, didampingi adik ipar Ayn. Dari keterangan istri sah Padri, rombongan tersebut sempat berhenti di Simpang Sungai Jaring. Setelah menurunkan adik iparnya, Padri langsung membawa Ainun dan menghilang tanpa jejak.
Sementara itu, kedua orang tua Ainun, Karnaini dan Zakiar, hanya bisa berharap ada bantuan dari masyarakat maupun aparat kepolisian.
“Kami mohon, siapa pun yang mengetahui keberadaan anak kami, Ainun, tolong segera hubungi kami atau pihak kepolisian. Kami hanya ingin Ainun pulang dalam keadaan selamat,” pinta Zakiar dengan suara lirih.
Kasus ini semakin rumit setelah terungkap adanya hubungan terlarang antara Padri dengan Ayn, tempat di mana Ainun sempat tinggal sebelum dibawa kabur. Istri sah Padri bahkan sempat melabrak Ayn setelah mengetahui perselingkuhan suaminya. Ayn sendiri kini mendapat tekanan keras dari keluarga mertuanya, apalagi setelah Padri menolak menceraikan istri sahnya demi Ayn.
Feri Candra menegaskan bahwa pihak keluarga akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
“Jangan coba-coba bermain-main dengan keselamatan keponakan saya. Padri alias Ifan harus bertanggung jawab. Polisi harus segera bertindak. Jika tidak, kami akan dorong kasus ini masuk ke ranah hukum,” tandasnya.
Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan Ainun atau informasi terkait kasus ini, dapat langsung menghubungi Feri Candra di nomor seluler 0821-7069-3669.
Hingga berita ini diturunkan, keberadaan Ainun masih misterius. Pihak keluarga terus melakukan pencarian dengan dibantu masyarakat sekitar. Aparat kepolisian diharapkan segera bergerak dan menangkap pelaku sebelum terlambat.
Kasus dugaan penculikan dengan modus travel liar ini kini menyita perhatian masyarakat di Pasaman Barat dan Sumatera Barat. Warga berharap aparat bertindak cepat agar kasus serupa tidak terulang.
(Dodi Rikardo)








