Diskusi Publik: Sumatera Utara Darurat Narkoba, Warga Desak Sinergi Total Aparat dan Masyarakat

0
198

Medan | GeberNewd.com — Kekhawatiran atas maraknya peredaran narkoba di Sumatera Utara mendorong berbagai elemen masyarakat menggelar diskusi publik bertajuk “Sumatera Utara Darurat Narkoba” pada Jumat (25/7/2025) di Al-Marjan Café, Medan.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Tomi Aruan, berpose bersama Pemilik sekaligus Pemimpin Redaksi media online GeberNews.com dan SuaraPrananta.com Dodi Rikardo Sembiting,S.Sos dalam momen penuh sinergi dan komitmen pemberantasan narkoba.

Diskusi yang digagas oleh Aliansi Masyarakat Sumatera Utara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, pemerintahan, kepolisian, hingga penggiat pendidikan. Mereka mengupas persoalan narkoba yang dinilai telah menjadi ancaman serius bagi keamanan sosial dan masa depan generasi muda di daerah ini.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Tomi Aruan, berfoto bersama Pemilik sekaligus Pimimpinan Redaksi JatanrasNews.com dan KincirNews.com, Irena Sinaga, S.H., dalam momen silaturahmi yang sarat komitmen mendukung pemberantasan peredaran narkoba di Kota Medan.

Dosen Fakultas Hukum UMSU, Dr. Panca Sarjana Putra, SH, MH, dalam pemaparannya menegaskan pentingnya sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat untuk menekan peredaran narkoba secara lebih efektif.

“Pemberantasan narkoba bukan semata tugas kepolisian. Dibutuhkan kolaborasi seluruh unsur — pemerintah, TNI, dan masyarakat sipil — agar pencegahan dapat berjalan masif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Thommy Aruan, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan penegakan hukum dan pencegahan secara intensif. Ia menyebut bahwa modus operandi jaringan narkoba kerap memiliki pola yang seragam, dan pihaknya bertindak tegas, termasuk kepada oknum internal.

“Siapa pun yang terbukti terlibat, termasuk anggota kami sendiri, akan diberikan sanksi tegas — mulai dari tindakan disiplin, hingga pemecatan,” tegas Thommy.

Dari unsur Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Harry, SSTP., M.Sc, selaku Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Ormas di Kesbangpol Sumut, menyampaikan bahwa Gubernur Sumut menempatkan pemberantasan narkoba sebagai prioritas utama.

“Sumut sudah memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pencegahan Narkoba. Pemerintah juga mensubsidi rehabilitasi bagi sekitar 1.000 pengguna setiap tahun. Tapi karena keterbatasan anggaran, kami harap masyarakat turut aktif berpartisipasi,” jelasnya.

Hasanul Arifin Rambe, S.Pd, seorang penggiat pendidikan, turut menyoroti bahwa penyalahgunaan narkoba sangat terkait dengan lemahnya lingkungan pendidikan dan kontrol sosial.

“Pendidikan dan lingkungan yang sehat adalah benteng utama. Peran orang tua, guru, dan tokoh agama sangat penting dalam membangun kesadaran anak-anak dan remaja,” ucapnya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh tiga tokoh masyarakat, yakni Johan Merdeka, Ahmad Rizal (akrab disapa Bang Bhoy), dan Nico Nadeak. Mereka menyampaikan bahwa hasil diskusi akan diteruskan kepada pemangku kebijakan dan aparat penegak hukum.

“Kami berharap ada sinergi antara Pemprov Sumut, Polda, Kodam I/BB, dan seluruh elemen masyarakat. Narkoba, judi, dan tawuran harus menjadi musuh bersama atau common enemy,” tegas Johan.

Dengan Sumatera Utara saat ini menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan jumlah pengguna narkoba tertinggi di Indonesia, diskusi ini menjadi alarm keras sekaligus ajakan untuk aksi konkret semua pihak dalam menanggulangi bahaya laten narkoba.

(Dodi Rikardo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini