
Teks Foto:
Feriansyah Nasution, Koordinator Gerakan Masyarakat Denai Bersatupadu (GMDBp), menegaskan dugaan kecurangan dalam pemilihan Kepling. Sementara Camat Medan Denai, Tommy Prayoga Sidabalok, S.STP., M.AP., membantah keras semua tuduhan dan menyatakan proses berjalan sesuai aturan.
Medan | GeberNews.com – Polemik hasil Pemilihan Kepala Lingkungan (Kepling) di Kecamatan Medan Denai memanas. Puluhan warga bersama sejumlah calon Kepling melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Camat Medan Denai, Kamis (16/01/2025). Gerakan Masyarakat Denai Bersatupadu (GMDBp) Lawan Penzoliman menuduh ada kecurangan dalam pemilihan yang diumumkan oleh Camat Medan Denai, Tommy Prayoga Sidabalok, pada 7 Januari 2025.

Koordinator GMDBp, Feriansyah Nasution, mengklaim proses pemilihan Kepling tidak mematuhi Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 21 Tahun 2021. Ia menyebut ada pelanggaran administrasi hingga indikasi suap yang mencederai proses tersebut.
Tudingan Pelanggaran dan Suap
Feriansyah menuding sebagian besar calon Kepling yang diumumkan menang tidak memenuhi syarat administrasi, termasuk jumlah dukungan Kartu Keluarga (KK) yang kurang dari 30 persen. “Ada yang hanya memperoleh 27 KK dari syarat minimal 32 KK,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti syarat domisili yang tidak dipenuhi oleh beberapa calon. “Ada calon yang baru tinggal di lingkungan kurang dari dua tahun atau bahkan tidak berdomisili di lokasi pencalonan. Ini melanggar aturan,” tambahnya.
Lebih jauh, Feriansyah mengungkap dugaan praktik suap dalam pemilihan. “Beberapa calon Kepling mengaku dimintai uang hingga Rp25 juta agar bisa lolos seleksi. Kasus mencolok terjadi di Lingkungan 02, dan 13 Kelurahan Tegal Sari Mandala II,” jelasnya.
Bantahan Camat Medan Denai
Camat Medan Denai, Tommy Prayoga Sidabalok, S.STP., M.AP., membantah keras tuduhan adanya pungutan liar (pungli) dalam pengangkatan Kepling.
“Proses pengangkatan Kepling berjalan sesuai dengan prosedur hukum berdasarkan Perwal,” tegas Tommy, Selasa (14/01/2025).
Ia juga menepis tudingan keterlibatan pihak berinisial “AI” yang disebut menjadi perantara. “Tidak ada keterlibatan saya atau pihak saya terhadap ‘AI’ selain kapasitasnya sebagai Kepling yang telah ditetapkan,” katanya.
Imbauan untuk Kedamaian
Tommy mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak jelas. “Mari bersama menjaga keharmonisan dan mendukung Kepling yang terpilih untuk menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.
Pernyataan ini dirilis untuk meluruskan berbagai spekulasi terkait pemilihan Kepling di Kecamatan Medan Denai.
.(Red)